Sabtu, 20 Juni 2015

RUPTURE PERINEUM

Rupture Perineum

Pengertian Rupture Perineum
Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis yang terdiri dari otot-otot yang menyusun perineum. Perineum mendapatkan pasokan darah dari arteri pudenda interna dan cabang-cabangnya serta persyarafannya oleh nervus pudendus dan cabang-cabangnya (Prawirohardjo, 2008:117). Perineum berperan dalam persalinan karena merupakan bagian luar dari dasar panggul atau bagian lunak dari jalan lahir (Prawirohardjo, 2008:201). Oleh karena itu, pada waktu kala II persalinan  dilakukan tindakan untuk melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala bayi secara bertahap dan hati-hati untuk melindungi robekan perineum atau yang disebut rupture perineum (Asuhan Persalinan Normal, 2008:87). Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Robekan terjadi pada hampir semua primipara (Wiknjosastro, 2006:664).

 Klasifikasi Rupture Perineum
1) Rupture Perineum Spontan
Yaitu robekan pada perineum yang terjadi karena sebab-sebab tertentu (umumnya kepala janin terlalu cepat lahir, persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya, sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut, pada persalinan distosia bahu) tanpa dilakukan tindakan perobekan atau disengaja (Wiknjosastro, 2010:175). Luka ini terjadi pada saat persalinan yang biasanya tidak teratur. Robekan perineum spontan terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya (Sumarah, 2009:158).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar