Rupture Perineum
Pengertian Rupture Perineum
Perineum
terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang
mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis
yang terdiri dari otot-otot yang menyusun perineum. Perineum mendapatkan
pasokan darah dari arteri pudenda interna dan cabang-cabangnya serta
persyarafannya oleh nervus pudendus dan cabang-cabangnya (Prawirohardjo,
2008:117). Perineum berperan dalam persalinan karena merupakan bagian luar dari
dasar panggul atau bagian lunak dari jalan lahir (Prawirohardjo, 2008:201).
Oleh karena itu, pada waktu kala II persalinan
dilakukan tindakan untuk melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya
kepala bayi secara bertahap dan hati-hati untuk melindungi robekan perineum
atau yang disebut rupture perineum (Asuhan Persalinan Normal, 2008:87). Robekan
perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala
janin lahir terlalu cepat. Robekan terjadi pada hampir semua primipara
(Wiknjosastro, 2006:664).
Klasifikasi Rupture Perineum
1)
Rupture Perineum Spontan
Yaitu
robekan pada perineum yang terjadi karena sebab-sebab tertentu (umumnya kepala
janin terlalu cepat lahir, persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya,
sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut, pada persalinan
distosia bahu) tanpa dilakukan tindakan perobekan atau disengaja (Wiknjosastro,
2010:175). Luka ini terjadi pada saat persalinan yang biasanya tidak teratur. Robekan
perineum spontan terjadi pada hampir
semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya
(Sumarah, 2009:158).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar